callusol

Callusol obat apa?

Callusol adalah obat berbentuk cairan yang dioleskan pada permukaan kulit untuk mengobati penebalan kulit akibat kapalan, mata ikan atau kutil. Obat ini membantu mengurangi penebalan kulit secara bertahap sehingga kulit yang mengalami penebalan berangsur-angsur kembali seperti semula.

Callusol mengandung bahan aktif berupa asam salisilat, asam laktat dan polidocanol. Kombinasi ketiga bahan aktif ini akan membantu meredakan kulit kering, melunakkan penebalan kulit, mengurangi gatal, serta sebagai anestesi lokal. Dengan melunaknya kulit, maka secara berangsur-angsur kutil, mata ikan, dan kapalan dapat dikurangi.

Ringkasan Obat Callusol

Jenis obatAntijamur
GolonganObat bebas
KandunganPer 1 gram larutan mengandung: salicylic acid 0,2 gr, lactic acid 0,05 gr, polidocanol 0,02 gr
KegunaanMelunakkan dan menghilangkan penebalan kulit akibat kutil, mata ikan dan kapalan
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenFarhenheit
HargaRp. 30.000 – 40.000 per botol isi 10 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Callusol

Fungsi Callusol topikal yang digunakan di permukaan kulit adalah sebagai moisturizer yang melembutkan kulit menebal akibat kapalan, mata ikan dan kutil. Obat ini juga berfungsi sebagai agen keratolitik yang mampu mengelupaskan jaringan tanduk kulit dan memiliki efek meredakan gatal serta sebagai anestesi lokal dan antiseptik. Manfaat ini didapat dari kombinasi ketiga bahan aktifnya yang berupa:

  • Salicylic acid, adalah obat golongan keratolitik yang dapat meningkatkan kelembapan kulit dan membantu pengelupasan jaringan tanduk kulit. Selain itu, obat ini juga memiliki efek antiseptik sehingga dapat meredakan masalah kulit akibat jamur, bakteri ataupun virus.
  • Lactic acid, jika digunakan secara topikal akan memberikan efek pelumasan dan melembutkan kulit yang pada akhirnya akan meredakan kulit kering dan rasa gatal.
  • Polidocanol, dalam penggunaan topikal obat ini bertindak sebagai anestesi lokal dan memiliki efek antipruritik sehingga dapat meredakan gatal dan rasa sakit akibat penebalan kulit.

Indikasi dan Kegunaan Callusol

Callusol digunakan untuk mengatasi masalah penebalan kulit seperti pada kondisi berikut ini:

  • Mata ikan.
  • Kalus atau kapalan.
  • Kutil.
  • Kulit mengeras akibat berbagai kondisi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki riwayat alergi/hipersensitivitas terhadap salah satu bahan aktif obat ini tidak boleh menggunakannya.

Dosis Callusol dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Callusol untuk mengobati kutil, mata ikan dan kapalan

  • Dosis dewasa: Oleskan cairan Callusol secukupnya sebanyak 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: umur di atas 6 tahun, oleskan secukupnya pada area kulit yang sakit 1 -2 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini hanya untuk pemakaian luar di permukaan kulit. Hindari mengenai selaput mata, serta jaringan mukosa lainnya seperit hidung dan mulut, jika hal ini terjadi segera cuci dengan air.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.
  • Gunakan bantuan kuas kecil bersih untuk mempermudah pengaplikasian pada kulit.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera mengaplikasikannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih.

Efek Samping Callusol

Callusol umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Callusol meliputi:

  • Iritasi kulit.
  • Kulit terkelupas.
  • Hipersentivitas/alergi dan ruam pada kulit yang diobati.

Efek Overdosis Callusol

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran mungkin menyebabkan overdosis, meskipun dalam penggunaan topikal umumnya jarang terjadi. Gejala overdosis Callusol dapat berupa kulit mengelupas serta muncul reaksi alergi. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat ini atau obat merek lain dengan kandungan yang serupa.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada area kulit yang berjerawat atau luka terbuka.
  • Efek fotosensivitias pada kulit mungkin muncul setelah penggunaan obat ini, oleh karena itu hindari paparan sinar matahari langsung setelah penggunaan.
  • Hindari penggunaan Callusol pada area payudara ibu menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Callusol untuk ibu hamil?

Bahan aktif Callusol berupa asam salisilat digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya selama kehamilan sebaiknya berhati-hati.

Bolehkah Callusol untuk ibu menyusui?

Belum diketahui apakah bahan aktif Callusol dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan apakah berbahaya untuk bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya berhati-hati atau hindari jika penggunaannya.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Callusol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Callusol dengan obat-obat berikut:

  • Obat jerawat topikal, meningkatkan risiko efek samping berupa kulit kering dan iritasi ringan.